Meskipun ada upaya untuk memperbaiki gizi di seluruh dunia, sekitar 1 miliar orang masih menderita kekurangan gizi protein, atau PCM. Seperti namanya, orang dengan PCM tidak mendapatkan cukup kalori atau protein. Sejumlah gangguan bisa menyebabkan PCM, dari kekurangan makanan sampai operasi bypass lambung. Malnutrisi protein-kalori juga disebut kekurangan energi protein, atau PEU. Dua gangguan yang paling sering dikaitkan dengan PCM pada anak-anak adalah marasmus, kadang-kadang disebut bentuk gangguan "kering", dan kwashiorkor, yang dikenal sebagai bentuk "basah".
Video of the Day
Penyebab
Kurangnya asupan kalori dan protein adalah penyebab utama PCM, namun banyak penyebab sekunder juga dapat menyebabkan kelainan ini. Kanker, alkoholisme, penyakit jantung, infeksi AIDS dan penyakit ginjal semuanya dapat menyebabkan cachexia, kehilangan nafsu makan dan pemborosan otot. Gangguan yang menyebabkan tubuh menggunakan kalori lebih banyak dari biasanya, seperti luka bakar parah atau trauma lainnya, juga bisa menyebabkan PCM. Penyakit gastrointestinal yang mempengaruhi penyerapan dapat menyebabkan PCM juga.
Pengobatan
Meningkatkan asupan kalori biasanya akan meningkatkan asupan protein ke tingkat normal. Diet cair dapat ditolerir lebih baik pada awalnya daripada makanan padat. Pemberian yogurt bisa mengurangi diare yang disebabkan oleh intoleransi laktosa. Penggunaan tabung makanan atau nutrisi parenteral total yang diberikan melalui infus intravena mungkin diperlukan pada kasus yang parah. Anak-anak mungkin memerlukan hidrasi intravena selama 24 jam sebelum mulai menyusui untuk mencegah diare yang memburuk. Perhatian harus dilakukan agar tidak terlalu banyak, yang bisa memberi beban ekstra pada jantung. Kelainan elektrolit juga bisa terjadi, menyebabkan penyimpangan detak jantung dan kelemahan otot.Prognosis
Antara 5 dan 40 persen anak-anak dengan PCM akan meninggal, menurut Merck Manuals Online Medical Library. Anak-anak dengan kwashiorkor pulih lebih cepat daripada anak-anak dengan marasmus, sumber yang sama melaporkan. Retardasi mental permanen atau masalah kognitif mungkin tetap ada. Pasien lanjut usia mungkin mengalami kesulitan untuk sembuh dari operasi atau infeksi.