Suplemen apa yang terbaik untuk menurunkan berat badan dengan cepat?

Apakah OBAT DIET AMPUH & AMAN untuk Perut Buncit? || Produk Diet Korea Menurunkan Berat Badan?

Apakah OBAT DIET AMPUH & AMAN untuk Perut Buncit? || Produk Diet Korea Menurunkan Berat Badan?
Suplemen apa yang terbaik untuk menurunkan berat badan dengan cepat?
Suplemen apa yang terbaik untuk menurunkan berat badan dengan cepat?
Anonim

Meskipun suplemen kehilangan lemak tidak dapat menggantikan makanan padat dan Program olahraga, mereka dapat membantu meningkatkan penurunan berat badan dengan meningkatkan metabolisme dan meningkatkan oksidasi lemak, atau pembakaran lemak. Penelitian menunjukkan bahwa suplemen tertentu didukung secara ilmiah sebagai efektif untuk mengurangi lemak. Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda sebelum mengkonsumsi suplemen apapun.

Video of the Day

CLA

Asam linoleat tersumbat, atau CLA, adalah asam lemak tak jenuh yang dapat meningkatkan kehilangan lemak, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Wisconsin School of Medicine and Public Health. Peneliti melakukan tinjauan terhadap studi klinis mengenai hubungan antara konsumsi CLA dan kehilangan lemak. Pada akhir peninjauan, yang diterbitkan dalam jurnal American Journal of Clinical Nutrition edisi Mei 2007, ilmuwan menyimpulkan bahwa 3. 2 g sehari CLA selama enam bulan sampai dua tahun efektif untuk membantu mengurangi lemak tubuh.

Ekstrak Teh Hijau

Peneliti dari Universitas Maastricht di Belanda mengulas literatur tentang dampak teh hijau terhadap penurunan berat badan dan perawatan berat badan. Dalam laporan tersebut, yang diterbitkan dalam terbitan September "International Journal of Obesity," para ilmuwan menyimpulkan bahwa katekin teh hijau menurunkan berat badan secara signifikan dan membantu mempertahankan berat badan setelah mengalami penurunan berat badan.

Minyak Ikan

Peneliti dari Kao Corporation di Jepang menyelidiki efek asam lemak omega-3 pada berat badan dan metabolisme lemak pada tikus gemuk. Dalam penelitian tersebut, tikus diberi makan diet tinggi lemak, dengan dan tanpa minyak ikan kaya omega-3, selama lima bulan. Para ilmuwan melaporkan dalam Journal of Nutrition edisi Desember 2007, bahwa tikus yang diberi diet tinggi lemak dengan minyak ikan mengurangi berat badan mereka dan meningkatkan aktivitas enzim pembakaran lemak dibandingkan dengan tikus tanpa minyak ikan.

Capsaicin

Ilmuwan dari Universitas Aarhus di Denmark menyelidiki efek capsaicin, senyawa utama pada cabai yang bertanggung jawab atas panasnya yang berapi-api, pada produksi panas di dalam tubuh. Laporan tersebut, yang diterbitkan dalam terbitan Agustus Journal of Biological Chemistry, mengungkapkan bahwa capsaicin meningkatkan proses thermogenesis, atau konversi energi menjadi panas. Hal ini, pada gilirannya, meningkatkan pembakaran kalori dan meningkatkan lemak.