Begitu Thanksgiving berakhir, bisa terasa seolah-olah setiap pintu dan jendela di seluruh negeri tiba-tiba dihiasi dengan karangan bunga Natal semalaman. Sering menampilkan cranberry, kerucut pinus, atau busur merah besar, karangan bunga telah lama menjadi pokok musim liburan. Dan, seperti halnya dengan tradisi liburan lainnya, ada sejarah yang mendalam di balik mengapa kita menggantung karangan bunga saat Natal.
Seperti yang dilaporkan Time pada 2018, orang Yunani dan Romawi kuno memandang karangan bunga sebagai tanda kemenangan dan kekuasaan — dan ini jauh sebelum Natal bahkan pernah ada. Tidak sampai lebih dari satu milenium kemudian bahwa karangan bunga akan menjadi elemen penting dari dekorasi Natal, berkat sepotong kunci lain dari liburan hijau: pohon Natal.
Tradisi membawa pohon hijau ke rumah Anda di Christmastime dimulai di Jerman abad ke-16, menurut History.com. Dan pohon cemara ini mengatur panggung agar karangan bunga menjadi bagian yang mendarah daging dari Natal, berkat perawatan yang dilakukan untuk menyempurnakan bentuk setiap pohon. "Tungkai sering dipotong dalam upaya untuk membuat pohon lebih seragam dalam bentuk atau masuk ke dalam ruangan, " tulis Ace Collins dalam bukunya tahun 2003, Stories Behind the Great Traditions of Christmas . Collins menjelaskan kepada Time bahwa karena pola pikir budaya pada saat itu bahwa segala sesuatu harus sepenuhnya digunakan dan tidak disia-siakan, karangan bunga diciptakan dari anggota badan dan cabang yang berlebih.
Karangan bunga juga awalnya membawa berbagai nuansa keagamaan juga. The New York Times melaporkan bahwa tanaman hijau yang berlebih ini digulung menjadi lingkaran khusus sebagai cara untuk melambangkan gagasan kesempurnaan dan persatuan, serta kekuatan matahari. Ketika karangan bunga mulai mengikat lebih banyak ke Natal, orang-orang Kristen memandang mereka sebagai lambang peringatan akan kematian Yesus Kristus. Untuk gantungan karangan bunga religius, holly dan cranberry sangat penting untuk desain, menggunakan daun tajam pembentuk untuk mewakili mahkota berduri Kristus yang sering digambarkan selama eksekusi, dan yang terakhir sebagai simbol darahnya.
Umat Kristen juga percaya bahwa posisi karangan bunga di pintu atau jendela sangat penting, melihatnya sebagai semacam undangan bagi roh suci untuk memasuki rumah mereka, The New York Times menjelaskan. Pohon cemara yang digunakan untuk membentuk karangan bunga melambangkan kehidupan abadi sebagai makhluk yang kuat dan tangguh yang dapat bertahan hidup bahkan dalam cuaca musim dingin yang keras. Dan lilin sering diletakkan di atas karangan bunga selama masa Advent sebagai pengingat akan cahaya yang dipercayai oleh para anggota iman Kristen yang disediakan Yesus.
Tentu saja, bagi yang lain, karangan bunga hanyalah hiasan untuk mengundang keceriaan liburan. Dan sementara evergreen masih sering digunakan, karangan bunga sekarang terbuat dari semua jenis bahan, dan tersedia dalam berbagai desain, warna, dan ukuran. Jadi, apakah Anda memilih untuk menggantung karangan bunga untuk alasan keagamaan atau untuk dekorasi, mengetahui sejarah di balik kebiasaan membuat semuanya menjadi lebih menarik. Plus, sekarang Anda memiliki topik pembicaraan yang hebat untuk pesta liburan Anda berikutnya!